Kamis, 04 Juni 2009

Gabus jadi Abon oleh Hadi


Yang satu ini, juga masih di bangku kuliah sudah menangkap peluang ditengah himpitan ekonomi yang menimpa keluarganya, bahkan untuk biaya sekolah sekalipun. Anwar Hadi yang tinggal di Banjar Baru, Kalimantan Selatan sejak kecil terbiasa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan keluarganya. Mulai dari mencari rumput untuk sapi gembalaannya, tukang cuci mangkok bakso, kerja meubel, jual es keliling hingga buruh di pabrik. Walau serba kekurangan, Anwar tidak pernah putus asa dan bertekad melanjutkan sekolah ke tingkat tinggi, melalui berbagai usaha dan pekerjaan yang digeluti, ia dapat membiayai sekolahnya sendiri.

Sebelum kuliah, Anwar coba-coba berjualan Ikan Patin dan membudidayakannya. Sebagai sales sabun mandi, loper Koran. Di Universitas Lampung mengambil Jurusan Perikanan, lewat bangku kuliah ia semakin menyadari prospek perikanan Indonesia yang besar terutama pembuatan olahan Ikan Gabus. Menjelang selesai kuliah, ia mengolah Ikan Gabus menjadi Abon. Ikan Gabus mudah didapat, murah harganya dan mengandung zat yang dibutuhkan tubuh. Kandungan protein albuminnya yang sangat tinggi, membantu mempercepat penyembuhan berbagai penyakit, dari kekurangan gizi hingga HIV-AIDS. Ikan Gabus memiliki nilai ekonomi tinggi.

Cara membutnya juga terbilang gampang, menurut Anwar untuk memproduksi Abon Ikan Gabus sebanyak 60 kg Anwar mengolah Ikan Gabus sebanyak 100 kg, ditambah Bawang Merah, Bawang Putih, Gula Pasir, Garam, dan bumbu lainnya. Adapun harga Abon berkisar Rp 200 ribu/kg. “Dari bulan ke bulan permintaan order Abon Ikan Gabus semakin bertambah, harganya semakin baik” ujarnya. Dia pun berencana meningkatkan kemasan, membuat inovasi abon dari jenis ikan lainnya serta variasi Abon Ikan Gabus dengan berbagai rasa seperti Rasa Manis, Rasa Pedas, Rasa Kareh dan Rasa Alami. Anwar dapat dihubungi ke email :hanwarhadi@yahoo.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar